[Book Review] HAN Kaisar Petani - GriyaSantun.com : Rumah Santunku

Home Top Ad

Wednesday, October 2, 2019

[Book Review] HAN Kaisar Petani


Bisa selesaiin baca buku itu ada kepuasan tersendiri. Rasanya luar biasa bagi saya, karena saya tipe orang yang baca bukunya dalam 1 periode waktu, kalo ditanya sedang baca buku apa, maka jawabannya bisa lebih dari 1 buku 😁



Bukan... Bukan saya kutu buku atau rajin baca buku. Hanya saja kalau saya sedang baca buku A, trus udah sampai halaman sekian, trus bosen, saya akan baca buku lain, misal B. Buku A sementara saya tutup dulu (dikasih tanda tentunya), dan mulai membaca buku B.

Begitu juga dengan kalo bosan dengan buku B, saya akan tutup sementara buku B dan baca buku C.

Ya jangan banyak-banyak bukunya 😆, batasi 2 atau maksimal 3 buku aja buat selang-selingnya, biar gak bosen. Juga kalo kebanyakan buku, bisa lupa benang merah dari apa yang sudah dibaca sebelumnya. Apalagi kalo bukunya tebel ya 😁

Di buku "HAN Kaisar Petani" ini, banyak banget yang bisa diambil hikmahnya. Kena banget. Apa sih yang dicari dari hidup? Nyawa bisa jadi tak ada artinya sedikit pun, harta, kekuasaan, bahkan meski berjasa besar sekali pun. 

Jadi apa yang dicari dalam hidup ini?

Buku ini menceritakan bagaimana Cina yang sebelumnya terkotak-kotak ke dalam beberapa kerajaan kecil, dipersatukan pertama kali oleh pemimpin besar yang ditakuti, yang terkenal dengan salah satu "karyanya", Tentara Terakota, yaitu Kaisar Qinshihuang.

Kaisar Qinshihuang adalah keturunan bangsawan, berkarakter keras, pandai berperang, disiplin dan kejam.

Di balik kejayaan kerajaannya yang kuat & besar, yang menyatukan Cina/Tiongkok, hanya berumur 2 kaisar, yaitu Qinshihuang sendiri, kemudian dilanjutkan oleh anak bungsunya, Qin'ershi, setelah itu hancur lebur dengan habisnya keluarga Qinshihuang.

Buku ini lebih fokus menceritakan bagaimana dinasti Han berdiri setelah hancurnya dinasti Qinshihuang/Qin.

Dinasti Han berdiri setelah sebelumnya muncul berbagai pemberontakan kecil di berbagai tempat akibat kekejaman dinasti Qinshihuang.

Dari proses panjang perjuangan para pemberontak inilah, akhirnya muncul sosok Liu Bang, seorang petani, rakyat jelata, yang tidak memiliki kemampuan berperang yang bagus, kurang cerdas, pemalas, pemabuk, dkk, namun berani dan dikelilingi oleh teman-teman yang masing-masing mewakili kemampuan sebagai pemimpin. 3 Teman yang berpengaruh besar bagi Liu Bang adalah : Xiao He pintar dalam hal administrasi pemerintahan, Zhang Liang sang penasehat strategis, Han Xin pintar dalam strategi perang (Han Xin ditemukan potensinya oleh Xiao He).

Dengan kemampuannya yang bisa memanfaatkan juga memadukan keahlian teman-temannya, ia berhasil menjadi raja pemersatu Cina, menjadi raja Han, dan mendirikan dinasi Han selama sekitar 400 tahun, mengalahkan Xian Yu yang secara personal jauh lebih unggul dari kemampuan Liu Bang!

Suatu pembelajaran, bahwa yang menang adalah yang berkolaborasi bukan?


Dinasti Han, suku Han, bahkan sampai saat ini masih dipergunakan orang untuk menyebutkan dirinya, seolah sudah melekat/dimiliki oleh Cina sebagai identitas bangsa. Suku Han memiliki anak-anak suku seperti Teochew, Hakka, Hokkian dan Kanton. Jika ditotalkan dari seluruh suku Han, maka sekitar 19% atau hampir 1/5 penduduk dunia adalah suku Han. Suku terbanyak di dunia.

Bahasa Cina, sampai saat ini masih dikenal dengan sebutan HANyu.
Huruf Cina dikenal dengan HANzi.
HANzi dibawa ke Jepang dan "diterjemahkan" menjadi Kanji.
Baju orang Cina disebut dengan HANfu (baju han).
Etnis/suku Han pun saat ini sekitar 92% dari total populasi Cina.
Luar biasa bukan?

Yang bangsawan bisa menjadi kaisar, pun rakyat jelata juga bisa menjadi kaisar.
Yang kuat mati, yang lemah pun juga mati.
Yang membela dihukum mati, yang tak membela pun mati.
Yang pintar mati, yang bodor pun mati.
Yang setia mati, yang tak setia pun mati.
Suatu situasi yang pernah terjadi di masa lampau, yang membuat kita berpikir, bahkan diam pun akan tetap dihukum mati (baca kisah Chen Sheng, pencetus/inspirator para pemberontak, saat menjadi pengawas napi dalam penugasan ke utara, memperkuat pasukan Qin melawan suku Xiongnu/Mongol).

Semua karena kekuasaan.
Teman jadi lawan. Lawan jadi teman, selama seseorang itu dapat bagian.

Hampir seluruh jenderal/panglima perang yang berjasa pada pemimpinnya, ujung-ujungnya mati oleh pemimpin yang dibelanya sendiri. Kecuali 1 orang, yaitu Zhang Liang, salah satu jenderal perang Liu Bang. Ia selamat dari "hukuman mati" yang menimpa semua jenderal yang ada, karena ia mau meninggalkan kekuasaan dan hartanya untuk kembali ke kampung halamannya. Diberi tanah yang luas ia tak mau, ia hanya ingin diberi tanah garapan untuk penghidupannya saja. Dialah satu-satunya yang selamat, tidak mati dari hukuman kaisar yang dibelanya sendiri mati-matian.

~~~

Pelajaran bisa diambil dari hikmah kisah orang lain, juga dari seorang kaisar, panglima, petani, bahkan gelandangan sekali pun.

Baca buku ini nonjok banget buat saya, yang sepertinya innocent memandang dunia ini.

Akhirnya... yang buruk tak usah ditiru, yang baik boleh lah ditiru, selama tidak melanggar koridor aturan agama, negara juga masyarakat. 
Semoga hidup kita menjadi hidup yang manfaat, barokah, tidak hanya di dunia saja, namun tembus hingga ke akhirat.



Buku ini ditulis oleh seorang dokter yang kabarnya tengah melanjutkan S3 nya di negeri panda. Ia memang suka kisah2 negeri Cina, terpengaruh hobi sang ayah..

Menulis tentang sejarah, bukan hal mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan, jangan sampai salah tulis yang tidak sesuai dgn sejarah yang terjadi. Buku ini menulis dgn rinci dan enak penuturannya, apalagi bagi saya yang tdk biasa dgn nama2 cina, yang sempat bikin sy tertukar2 di awal.

Dan yang lebih hebatnya lagi, yang nulis sy kira sudah tua, minimal dia lebih tua dari saya lah 😁 Tapi ternyata ia lebih muda 😁🙈
Keren lah, recommended bukunya 👍

Baca dari 02.07.2019-29.09.2019 lama ya 😅

Salam,
Zakia - GriyaSantun.com


#reviewbuku #bacabuku #bacabukusampaitamat #bacabukusampaiselesai #bukusejarah #kisahnyata #sejarahcina #sejarahdinastihan #kaisarpetani



4 comments:

  1. Wah kyaknya seru ya dek :)
    Banyak hikmah yg dapat di ambil,
    saya dulu hobi baca, tapi ahir-ahir nie kok jadi sering ngantuk baru baca dikit hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seruuu, karena sy suka cerita kerajaan-kerajaan gitu 😊.
      Benar, banyak hikmah, meski kadang takut bayangin kalo kejadian jaman sekarang... Karena sejarah berulang, mungkin dgn bentuk yg berbeda..
      Terima kasih sudah mampir ya 😊

      Delete
  2. Buku sejarah sebenarnya berat lho! Karena cepat bikin ngantuk. Beda kalo sejarah Islam, lebih enak dibaca kalo bagi saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya suka cerita tentang kerajaan-kerajaan gitu, jadi pas baca kisah sejarah yang terkait kerajaan, jadi semangat bacanya 😊
      Sejarah islam bagus, saya suka juga. Terima kasih sudah mampir 😊

      Delete