Perbedaannya 27x. Kalau sholat sendiri, pahalanya 1, kalau berjamaah pahalanya 27x lipat, wow, asikkan?!
Coba kita amati, di rumah-rumah, kebanyakan penghuninya sholat sendiri-sendiri.
Di musholla di mall-mall, pun kebanyakan sholat sendiri-sendiri, meski disebelahnya sudah ada yang sholat.
Tidak mudah memang membiasakan sholat berjamaah, harus dilatih dan dibiasakan. Kontinyu.
Untuk membangun kebiasaan itu, bisa kita mulai dari lingkar terkecil dalam masyarakat, yaitu dari keluarga kita sendiri.
Di dalam rumah, perlu perlu dibuat ruangan khusus untuk sholat, selain tempat sholat menjadi lebih terjaga kebersihannya, juga suasana yang mendukung untuk mendatangkan kekhusyukan bisa dibangun.
![]() |
doc.pribadi |
Tempat sholat sudah ada, peralatan sholat sudah ada, namun jika tanpa disertai "aturan main", tentu akan muncul banyak versi pemahaman, maka dari itu dibuat peraturan/aturan main di dalam rumah, diantaranya :
- Seluruh anggota keluarga harus melaksanakan sholat di musholla
- Siapa saja yang akan melaksanakan sholat, ketika di dalam musholla sudah ada yang sholat, maka harus berjamaah mengikuti sholat orang sebelumnya. Tidak boleh mendirikan sholat sendiri
- Bangun budaya sholat tepat waktu. Ketika adzan berkumandang, semua anggota keluarga melaksanakan sholat berjamaah di musholla (untuk yang laki-laki, sholat fardhunya di masjid, kecuali untuk sholat2 sunnah, atau darurat/terpaksa sholat dirumah untuk hal yang memang dibenarkan islam).
Dengan membiasakan sholat berjamaah, energi positif berupa semangat, saling dekat satu sama lain, saling belajar dan juga berlatih kepemimpinan. Hal ini bukan semata membuat keluarga makin kokoh, namun juga membentuk pribadi-pribadi yang handal juga.
Membiasakan hal ini dengan anak-anak, meski dia masih kecil, akan membuat mereka terbiasa bekerjasama, bersinergi, dam menghargai orang lain.
Semua kebiasaan baik anak-anak, sebaiknya dimulai dari rumah.
Setuju? :)
Salam,
Zakia - GriyaSantun.com
No comments:
Post a Comment